Kumpulan Artikel Pengetahuan Islam

Archive for November, 2012

Rumah Sakit Di Zaman Kejayaan Islam

Kemajuan bidang medis memicu perkembangan lebih jauh. Tak melulu karya dan pemikiran yang berserak. Namun, pada akhirnya muncul sebuah institusi berupa rumah sakit. Keberadaan rumah sakit selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan juga menjadi sentra pengembangan ilmu medis.Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Tepatnya, ketika Harun al-Rasyid (786-809) menjadi khalifah. Rumah sakit dikenal dengan sebutan bimaristan atau maristan. Bangunan rumah sakit di Baghdad besar dan megah.

Rancang bangunnya menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya yang baru didirikan di wilayah Islam. Gambaran mengenai rumah sakit di Baghdad disampaikan oleh sejarawan Muslim terkemuka al-Jubair. Ia mengunjungi Baghdad pada 1184 Masehi. Menurutnya, perlengkapan rumah sakit sangat memadai. (lebih…)

Bekam Pengobatan Rasulullah

Sesungguhnya sebaik-baiknya pengobatan yang kalian lakukan adalah Al-hijamah..” (HR. Ahmad, Shahih).

   Istilah Al-Himajah berasal dari Bahasa Arab yang berarti “pelepasan darah kotor” dan bukan Al Fashd (pembuang darah). Dalam Bahasa Inggris disebut dengan Cupping dan dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Bekam, Kop, atau Cantuk. Terapi al-himajah merupakan salah satu terapi yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dalam beberapa hadist, Rasulullah SAW mengisyaratkan terdapat 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan berbekam, antara lain masuk angin, darah tinggi, kolesterol tinggi, stroke, jantung, asam urat, rematik, migrein, vertigo, sakit gigi, mata, asma, biduran, radang ginjal, dll. Hal ini ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,

“Kamu sekalian hendaklah berbekam pada tengah Qomahduwwah (punuk/tengkuk pada punggung badan), maka akan dapat menyembuhkan 72 penyakit” (Shohih Ibnu Majjah No.3478). (lebih…)

Taman Kota di Era Keemasan Islam

Sejak abad pertama hijrah, masyarakat Islam sudah mulai menghadirkan taman dan kebun di lingkungannya.

Semrawut dan kumuh. Itulah gambaran suasana sebagian besar perkotaan yang dihuni masyarakat Muslim, saat ini. Tak heran, jika masyarakat Muslim kerap dikritik lantaran kurang begitu peduli terhadap alam dan lingkungan. Suasana perkotaan masyarakat Muslim masa kini ternyata sungguh kontras bila dibandingkan 10 abad silam.

Ketika masa kekhalifahan dan era keemasannya, pemandangan kota-kota Islam begitu mencengangkan. Begitu indah, tertib dan nyaman. Suasana kota-kota Islam di masa kejayaan, tak bisa dibandingkan dengan kota-kota di Eropa masa kini, sekalipun. ‘’Kota-kota Eropa saat ini tak menawarkan cita rasa yang lebih,’’ papar John William Draper dalam History of the Conflict Between Religion and Science.

Menurut Draper, pada abad ke abad ke-10 M, jalan-jalan di kota masyarakat Muslim Cordoba begitu halus dan mulus serta bertabur cahaya pada malam hari. Rumah-rumah penduduknya pun begitu indah berhiaskan lukisan dinding dan permadani. Rumahrumah penduduk Muslim di zaman itu terasa hangat di musim dingin, karena sudah dilengkapi dengan tungku perapian.

Bila musim panas menjelang, suasana rumah terasa sejuk dengan aroma wewangian yang berasal dari kebun bunga yang dihubungkan melalui pipa bawah tanah. Kontras dengan Barat yang saat itu dikepung kekumuhan, kota-kota Islam dilengkapi dengan beragam fasilitas publik yang lengkap dan di rumahrumah masyarakatnya juga memiliki kamar mandi, perpustakaan, ruang makan, serta air mancur. (lebih…)